Kamis, 31 Maret 2011

Efek Gap Busi Terlalu Rapat atau Longgar

Patikan pemasangan gap busi pas
Celah pada gap Busi tidak sesuai pemasangan membuat percikan api busi jadi tidak maksimal. Dan itu cenderung merusak komponen pendukung, seperti koil. Celah busi umumnya 0,6 mm hingga 0,8 mm. Jika lewat dari batas itu, ada konsekuensi. Gap terlalu renggang, risikonya jauh lebih besar ketimbang rapat.

“Gap terlalu jauh sering missfire. Pembakaran tidak sempurna akibat busi enggak stabil percikann api. Stasioner atau idel mesin enggak normal, boros bensin dan bikin lemah koil,” ulas Hidayat alias Kaka mekanik Kaka Racing yang mangkal Jl. H. Abdul Rojak, Pondok Gede, Jakarta Timur.

Sebaliknya gap busi terlalu rapat, juga bisa bikin mesin cepat panas. Malah ketika diajak berakselerasi, timbul gejala ngelitik. Itu lantaran gas bakar yang tidak terbakar sempurna dan masih banyak yang tidak terpantik.

Untuk memastikan, Admin buktikan di motor baru. Di Suzuki Smash Titan 115. Ketika gap busi diseting sangat rapat, saat langsam memang tidak ada masalah. Namun begitu grip gas dibuka besar dan rpm mesin berputar lebih tinggi, terasa putarannya lambat naik. Apalagi ketiika diajak berkendara di jalan, tenaga terasa lemah. Rasanya kayak motor ditahan dari belakang.

Sebaliknya kalau gap renggang. Saat mesin dihidupkan, langsam memang terasa agak cepat dari biasanya. Tapi, begitu grip gas dibuka lebar, putaran mesin atasnya baru terasa ada gejala misfire. Terdeteksi munculnya mbrebet di rpm tinggi dan terkadang juga muncul letupan.



Artikel Terkait : Gap Busi, Cara Pemasangan Busi, Agar Busi Awet..

0 komentar:

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | cna certification