Rabu, 16 Februari 2011

Solusi Mobile WiMax dari Operator 2G/3G

Seperti telah diberitakan di banyak media, implementasi WiMax (Worldwide Interoperability for Microwave Access) awalnya disiapkan untuk fixed access, tapi karena alasan tuntutan pasar dan perkembangan teknologi, WiMax didorong menjadi mobile WiMax yang punya kemampuan tak ubahnya jaringan selular. Pergeseran minat implementasi mobile WiMax juga berimbas di Tanah Air. Setelah sebelumnya WiMax disiapkan pemerintah untuk berjalan di versi 802.16 d (nomadic), nyatanya pasar operator justru menyatakan minat pada WiMax 802.16 e (mobile).

Lepas dari problem regulasi dan isu pemenuhan kandungan lokal pada komponennya, standar 802.16 e lebih diminati sebab mempunyai kemampuan handover seperti di teknologi selular, bisa roaming internasional, dan mengadopsi IPV6 untuk akses internet broadband. Itu baru dari segi kemampuan akses, standar 802.16 e juga punya keuntungan dalam cakupan wilayah yang lebih luas, instalasi lebih mudah, dan penggunaan pita frekuensi yang lebih efisien. Nah, keunggulan tersebut juga tak terlepas dari adopsi teknologi OFDM (Orthogonal Frequency Division Multiplexing) dan MIMO (Multiple Input Multiple Out).

Apakah yang dimaksud OFDM? Ini sebuah teknik transmisi yang menggunakan beberapa buah frekuensi pembawa (multicarrier) yang saling tegak lurus (orthogonal). OFDM bekerja dengan cara memisahkan sinyal radio ke dalam sejumlah kecil subsinyal yang kemudian ditransmisikan secara simultan pada frekuensi berbeda. OFDM adalah sistem yang efisien untuk mengatasi permasalahan pada komunikasi NLoS (Non Line of Sight). Pada NLoS sinyal akan sampai di perangkat penerima setelah melalui proses pemantulan, pemencaran, dan pembiasan. Sedangkan MIMO mengacu pada teknologi dimana terdapat beberapa antena di BTS (Base Tranceiver Station) dan beberapa antena pada handphone.



Adopsi teknologi OFDM dan MIMO inilah yang menjadi pilihan bagi operator mobile broadband, khususnya untuk operator 2G/3G jika berminat menggelar mobile WiMax. Hal ini seperti diutarakan WiMax Forum yang menyebut standar penggunaan OFDM dan MIMO masuk dalam Mobile WiMax release 1.5. Release terbaru ini mempunyai kemampuan akses data sampai 100 Mbps di rentang bandwidth 20 Mhz. Bahkan bila digunakan konfigurasi MIMO 4x4 bisa dicapai kecepatan akses data hingga 300 Mbps.

Untuk mewujudkan hal ini tentu diperlukan penyesuaian di sisi RAN (Radio Access Network) dan core network operator 2G/3G. Dari sisi RAN, operator perlu membangun BTS 4G dan upgrade core network dengan jaringan IP berkecepatan tinggi. Serupa dengan gelar 3G, untuk mobile WiMax operator harus membeli frekuensi tersendiri. Tapi dalam aplikasi di lapangan, penempatan BTS 4G bisa co location dengan BTS 2G/3G. Konsep mobile WiMax bekerja secara overlay dengan jaringan 2G/G, tapi berkat adopsi teknologi OFDM MIMO adanya kemungkinan gangguan sinyal (interference) dapat dikurangi.
 

Next Generation Mobile WiMax (802.16 m)
Sementara di Indonesia masih memperjuangkan standar 802.16 e, ternyata di luar negeri sudah ada loncatan lebih jauh dalam next generation mobile WiMax (802.16 m) hasil pengembangan IEEE (Institute of Electrical and Electronics). 802.16 m diciptakan sebagai standar yang lebih akrab untuk akses layanan data selular. Keunggulan 802.16 m mampu beroperasi handover antar radio access yang berbeda, mendukung VoIP, kriptografi, adaptiv radio interface, dan tentunya mengadopsi OFDM MIMO.

Secara teori, 802.16 m mampu menawarkan multi access dengan kecepatan data 1 Gbps untuk kondisi diam dan 1 Mbps untuk kondisi bergerak. Standar 802.16 m rencananya baru akan dirilis tahun depan di Amerika Serikat, standar ini juga dikenal dengan sebutan WiMax 2. 

0 komentar:

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | cna certification